There is one interlocutor who speaks in nearly all of Plato's dialogues, being completely absent only in Laws, which ancient testimony tells us was one of his latest works: that figure is Socrates. Like nearly everyone else who appears in Plato's works, he is not an invention of Plato: there really was a Socrates. Plato was not the only author whose personal experience of Socrates led to the depiction of him as a character in one or more dramatic works. Socrates is one of the principal characters of Aristophanes' comedy, Clouds; and Xenophon, a historian and military leader, wrote, like Plato, both an Apology of Socrates (an account of Socrates' trial) and other works in which Socrates appears as a principal speaker. Furthermore, we have some fragmentary remains of dialogues written by other contemporaries of Socrates (Aeschines, Antisthenes, Eucleides, Phaedo), and these purport to describe conversations he conducted with others. So, when Plato wrote dialogues that feature Socrates as a principal speaker, he was both contributing to a genre that was inspired by the life of Socrates and participating in a lively literary debate about the kind of person Socrates was and the value of the intellectual conversations in which he was involved. Aristophanes' comic portrayal of Socrates is at the same time a bitter critique of him and other leading intellectual figures of the day (the 420s B.C.), but from Plato, Xenophon, and the other composers (in the 390's and later) of “Socratic discourses” (as Aristotle calls this body of writings) we receive a far more favorable impression.
Evidently, the historical Socrates was the sort of person who provoked in those who knew him, or knew of him, a profound response, and he inspired many of those who came under his influence to write about him. But the portraits composed by Aristophanes, Xenophon, and Plato are the ones that have survived intact, and they are therefore the ones that must play the greatest role in shaping our conception of what Socrates was like. Of these, Clouds has the least value as an indication of what was distinctive of Socrates' mode of philosophizing: after all, it is not intended as a philosophical work, and although it may contain a few lines that are characterizations of features unique to Socrates, for the most part it is an attack on a philosophical type — the long-haired, unwashed, amoral investigator into abstruse empirical phenomena — rather than a depiction of Socrates himself. Xenophon's depiction of Socrates, whatever its value as historical testimony (which may be considerable), is generally thought to lack the philosophical subtlety and depth of Plato's. At any rate, no one (certainly not Xenophon himself) takes Xenophon to be a major philosopher in his own right; when we read his Socratic works, we are not encountering a great philosophical mind. But that is what we experience when we read Plato. We may read Plato's Socratic dialogues because we are (as Plato evidently wanted us to be) interested in who Socrates was and what he stood for, but even if we have little or no desire to learn about the historical Socrates, we will want to read Plato because in doing so we are encountering an author of the greatest philosophical significance. No doubt he in some way borrowed in important ways from Socrates, though it is not easy to say where to draw the line between him and his teacher (more about this below in section 12). But it is widely agreed among scholars that Plato is not a mere transcriber of the words of Socrates (any more than Xenophon or the other authors of Socratic discourses). His use of a figure called “Socrates” in so many of his dialogues should not be taken to mean that Plato is merely preserving for a reading public the lessons he learned from his teacher
Evidently, the historical Socrates was the sort of person who provoked in those who knew him, or knew of him, a profound response, and he inspired many of those who came under his influence to write about him. But the portraits composed by Aristophanes, Xenophon, and Plato are the ones that have survived intact, and they are therefore the ones that must play the greatest role in shaping our conception of what Socrates was like. Of these, Clouds has the least value as an indication of what was distinctive of Socrates' mode of philosophizing: after all, it is not intended as a philosophical work, and although it may contain a few lines that are characterizations of features unique to Socrates, for the most part it is an attack on a philosophical type — the long-haired, unwashed, amoral investigator into abstruse empirical phenomena — rather than a depiction of Socrates himself. Xenophon's depiction of Socrates, whatever its value as historical testimony (which may be considerable), is generally thought to lack the philosophical subtlety and depth of Plato's. At any rate, no one (certainly not Xenophon himself) takes Xenophon to be a major philosopher in his own right; when we read his Socratic works, we are not encountering a great philosophical mind. But that is what we experience when we read Plato. We may read Plato's Socratic dialogues because we are (as Plato evidently wanted us to be) interested in who Socrates was and what he stood for, but even if we have little or no desire to learn about the historical Socrates, we will want to read Plato because in doing so we are encountering an author of the greatest philosophical significance. No doubt he in some way borrowed in important ways from Socrates, though it is not easy to say where to draw the line between him and his teacher (more about this below in section 12). But it is widely agreed among scholars that Plato is not a mere transcriber of the words of Socrates (any more than Xenophon or the other authors of Socratic discourses). His use of a figure called “Socrates” in so many of his dialogues should not be taken to mean that Plato is merely preserving for a reading public the lessons he learned from his teacher
4. Socrates
Ada seorang teman bicara yang berbicara dalam hampir semua dari dialog Plato, yang sepenuhnya hanya absen dalam Undang-Undang, kesaksian purba yang memberitahu kita adalah salah seorang terakhir kerjanya: bahwa angka adalah Socrates. Seperti hampir semua orang yang muncul dalam Plato's bekerja, ia bukan merupakan invensi dari Plato: ada seorang Socrates. Plato tidak satu-satunya penulis yang pengalaman pribadi Socrates dipimpin ke dia sebagai gambaran dari sebuah karakter dalam satu atau lebih dramatis bekerja. Socrates adalah salah satu karakter utama dari Aristophanes' komedi, Clouds dan Xenophon, seorang sejarawan dan pemimpin militer, menulis, seperti Plato, baik dari Socrates Apology (account dari Socrates' percobaan), dan pekerjaan lainnya yang muncul sebagai Socrates pembicara utama. Selain itu, kami masih memiliki beberapa fragmentaris dari dialog yang ditulis oleh contemporaries lainnya dari Socrates (Aeschines, Antisthenes, Eucleides, Phaedo), dan ini bermaksud untuk menjelaskan dia melakukan percakapan dengan orang lain. Jadi, ketika Plato menulis dialog yang fitur Socrates sebagai pembicara utama, dia baik kontribusi ke genre yang terinspirasi oleh kehidupan Socrates dan berpartisipasi dalam kehidupan sastra perdebatan tentang jenis-jenis orang yang Socrates dan nilai intelektual percakapan di mana dia terlibat. Aristophanes' komik lukisan dari Socrates adalah pada saat yang sama yang pahit kritik dari dia dan tokoh-tokoh intelektual terkemuka di hari (yang 420s BC), tetapi dari Plato, Xenophon, dan lainnya komposer (pada 390 dan kemudian) dari "Socratic wacana "(Aristotle sebagai panggilan ini tubuh tulisannya), kita menerima kesan jauh lebih baik.
Ternyata, sejarah Socrates adalah jenis orang yang membangkitkan orang-orang yang tahu di dia, atau tahu dari dia, respon yang mendalam, dan ia banyak terinspirasi dari orang-orang yang datang di bawah pengaruh untuk menulis tentang dia. Tetapi potret terdiri oleh Aristophanes, Xenophon, dan Plato adalah orang yang selamat utuh, dan mereka itu-orang yang harus memainkan peran besar dalam membentuk konsepsi kami dari apa yang telah seperti Socrates. Dari jumlah tersebut, setidaknya Clouds memiliki nilai sebagai indikasi tentang apa yang istimewa dari Socrates' modus philosophizing: setelah semua, tidak dimaksudkan sebagai falsafah bekerja, dan meskipun mungkin berisi beberapa baris yang characterizations fitur unik untuk Socrates , sebagian besar itu adalah serangan pada falsafah jenis - yang berambut panjang, tak dicuci, amoral penyidik menjadi fenomena musykil empiris - bukan sebuah gambaran dari Socrates sendiri. Xenophon dari gambaran dari Socrates, apa-nya sebagai nilai historis kesaksian (yang mungkin cukup besar), umumnya pikiran kurangnya filosofi kehalusan dan kedalaman Plato's. Bagaimanapun, tidak ada satu (tentunya tidak Xenophon sendiri) mengambil Xenophon menjadi besar filsuf di kanan sendiri, ketika kita membaca Socratic ia bekerja, kami tidak hadapi filosofis pikiran yang besar. Tetapi apa yang kita pengalaman ketika kita membaca Plato. Kita dapat membaca Plato's Socratic dialog karena kita (sebagai Plato ternyata mau kami harus) tertarik Socrates yang telah berdiri dan untuk apa dia, tapi bahkan jika kita mempunyai sedikit atau tidak ada keinginan untuk belajar tentang sejarah Socrates, kita akan membaca plato karena hal tersebut kita hadapi seorang penulis yang sangat filosofis signifikan. Tidak diragukan dia dalam beberapa cara penting dalam cara meminjam dari Socrates, walaupun tidak mudah untuk mengatakan dimana untuk menarik batas antara dia dan para guru (lebih lanjut tentang di bawah ini di bagian 12). Tetapi banyak di antara ulama sepakat bahwa Plato tidak hanya transcriber dari kata dari Socrates (semua lebih dari yang lain atau Xenophon penulis Socratic wacana). Nya penggunaan gambar yang disebut "Socrates" dalam banyak dari dialog itu tidak boleh diambil untuk berarti melestarikan Plato hanya untuk membaca pelajaran umum yang ia pelajari dari guru
Ada seorang teman bicara yang berbicara dalam hampir semua dari dialog Plato, yang sepenuhnya hanya absen dalam Undang-Undang, kesaksian purba yang memberitahu kita adalah salah seorang terakhir kerjanya: bahwa angka adalah Socrates. Seperti hampir semua orang yang muncul dalam Plato's bekerja, ia bukan merupakan invensi dari Plato: ada seorang Socrates. Plato tidak satu-satunya penulis yang pengalaman pribadi Socrates dipimpin ke dia sebagai gambaran dari sebuah karakter dalam satu atau lebih dramatis bekerja. Socrates adalah salah satu karakter utama dari Aristophanes' komedi, Clouds dan Xenophon, seorang sejarawan dan pemimpin militer, menulis, seperti Plato, baik dari Socrates Apology (account dari Socrates' percobaan), dan pekerjaan lainnya yang muncul sebagai Socrates pembicara utama. Selain itu, kami masih memiliki beberapa fragmentaris dari dialog yang ditulis oleh contemporaries lainnya dari Socrates (Aeschines, Antisthenes, Eucleides, Phaedo), dan ini bermaksud untuk menjelaskan dia melakukan percakapan dengan orang lain. Jadi, ketika Plato menulis dialog yang fitur Socrates sebagai pembicara utama, dia baik kontribusi ke genre yang terinspirasi oleh kehidupan Socrates dan berpartisipasi dalam kehidupan sastra perdebatan tentang jenis-jenis orang yang Socrates dan nilai intelektual percakapan di mana dia terlibat. Aristophanes' komik lukisan dari Socrates adalah pada saat yang sama yang pahit kritik dari dia dan tokoh-tokoh intelektual terkemuka di hari (yang 420s BC), tetapi dari Plato, Xenophon, dan lainnya komposer (pada 390 dan kemudian) dari "Socratic wacana "(Aristotle sebagai panggilan ini tubuh tulisannya), kita menerima kesan jauh lebih baik.
Ternyata, sejarah Socrates adalah jenis orang yang membangkitkan orang-orang yang tahu di dia, atau tahu dari dia, respon yang mendalam, dan ia banyak terinspirasi dari orang-orang yang datang di bawah pengaruh untuk menulis tentang dia. Tetapi potret terdiri oleh Aristophanes, Xenophon, dan Plato adalah orang yang selamat utuh, dan mereka itu-orang yang harus memainkan peran besar dalam membentuk konsepsi kami dari apa yang telah seperti Socrates. Dari jumlah tersebut, setidaknya Clouds memiliki nilai sebagai indikasi tentang apa yang istimewa dari Socrates' modus philosophizing: setelah semua, tidak dimaksudkan sebagai falsafah bekerja, dan meskipun mungkin berisi beberapa baris yang characterizations fitur unik untuk Socrates , sebagian besar itu adalah serangan pada falsafah jenis - yang berambut panjang, tak dicuci, amoral penyidik menjadi fenomena musykil empiris - bukan sebuah gambaran dari Socrates sendiri. Xenophon dari gambaran dari Socrates, apa-nya sebagai nilai historis kesaksian (yang mungkin cukup besar), umumnya pikiran kurangnya filosofi kehalusan dan kedalaman Plato's. Bagaimanapun, tidak ada satu (tentunya tidak Xenophon sendiri) mengambil Xenophon menjadi besar filsuf di kanan sendiri, ketika kita membaca Socratic ia bekerja, kami tidak hadapi filosofis pikiran yang besar. Tetapi apa yang kita pengalaman ketika kita membaca Plato. Kita dapat membaca Plato's Socratic dialog karena kita (sebagai Plato ternyata mau kami harus) tertarik Socrates yang telah berdiri dan untuk apa dia, tapi bahkan jika kita mempunyai sedikit atau tidak ada keinginan untuk belajar tentang sejarah Socrates, kita akan membaca plato karena hal tersebut kita hadapi seorang penulis yang sangat filosofis signifikan. Tidak diragukan dia dalam beberapa cara penting dalam cara meminjam dari Socrates, walaupun tidak mudah untuk mengatakan dimana untuk menarik batas antara dia dan para guru (lebih lanjut tentang di bawah ini di bagian 12). Tetapi banyak di antara ulama sepakat bahwa Plato tidak hanya transcriber dari kata dari Socrates (semua lebih dari yang lain atau Xenophon penulis Socratic wacana). Nya penggunaan gambar yang disebut "Socrates" dalam banyak dari dialog itu tidak boleh diambil untuk berarti melestarikan Plato hanya untuk membaca pelajaran umum yang ia pelajari dari guru
